Senin, 13 Juli 2015
Gara-gara Kelenjar Infeksi
Dua minggu lalu, leher belakang si Kaka, tepatnya di bawah telinga, bengkak. Ini bikin saya panik. Jelas dong. Apalagi setelah dapat banyak informasi tentang bawah ;eher bengkak dari Internet. Oh ya, ada kebiasaan baru buat ibu muda kayak gue. Kalau anak kenapa-napa, tinggal browsing Internet aja, semua kelainan dan penyakit rasanya ada. Tapi ingat ya, ini cuma infromasi awal, akhirnya tetap juga harus ke dokter dan ke lab kalau memang dibutuhkan. Eh tapi pernah saya ke dokter, setelah browsing sana-sini, dan sedikit banyak tanya atau protes, saya dikatain dokter Internet sama si dokter.
Balik lagi ke soal bengkaknya leher Kaka dalam tulisan yang ini . Sekarang saya nggak panik lagi karena si Kaka udah dinyatakan nggak sakit lagi. Memang nggak pake tes lab sih, tapi kayaknya itu nggak perlu. dokter nggak nyaranin. Ketika Kamis atau Jumat (lupa hari tepatnya), minggu lalu ke dokter, Kaka cuma diperiksa biasa aja. Dia dibaringin di tempat tidur periksa, trus bawah rahangnya dipegang. Seperti biasa, dokter ini pelit bicara.
Ketika si dokter akhirnya selesai periksa dan balik ke mejanya, saya pun mulai gencar bertanya. dari soal bengkaknya, penyebabnya, apa tindakan selanjutnya, sampai dengan minta penegasan bahwa kesimpulan yang ada di kepala saya benar. Doker itu cuma jawab, "Kelenjar anak ibu udah nggak bengkak. berat badannya juga naik. Jadi kita lihat saja dalam tiga bulan ini apakah kelenjarnya kembali bengkak dan berat badannya turun. Kalau begitu, baru anak ibu dites darah.Bengkaknya kemarin mungkin karena amandelnya."
Oke, jadi kesimpulan saya adalah... kelenjar Kaka cuma infeksi. Dikasih antibiotik kemarin langsung kempes. Jadi kekhawatiran saya soal TBC apalagi kanker, nggak banget deh. Ya makllum aja deh, saya ibu muda yang terlalu banyak dapat informasi dari Internet. Padahal saya nggak punya background ilmu kesehatan sama sekali.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar