Senin, 28 September 2015
pebedaan pertama dan kedua
Setiap kehamilan itu memang berbeda. Itu bukan teori lho. Dulu, ya. Ketika saya bekerja di majalah Mother&Baby, saya banyak dengar cerita itu dari ibu-ibu pembaca. Dan sekarang saya mengalami sendiri. Uhuuk! Iya, kehamilan kali ini berasa beda banget. Entah karena usia juga... (Eh saya menjelang memasuki usia lampu kuning untuk hamil), atau karena saya sekarang lebih manja aja (dulu kan nggak pake asisten buat di rumah, sekarang pake), atau karena memang beda aja.
Usia kehamilan saya sekarang sekitar 8 minggu. Dan masih belum ke dokter. Soal dokter ini, saya bakal cerita lagi. Dan saya mual. Saya gampang capek. Saya emosional. Saya bla bla. (Lalu teringat pada kehamilan pertama yang super duper jagoan). Tapi entah kenapa saya kali ini lebih santai. Misalnya ya itu tadi, sampe usia kandungan segini belum juga ke dokter. Mungkin karena berasa beberapa di antara hal-hal yang perlu saya ketahui itu udah saya ketahui.
Kedua, saya nggak lagi minum susu hamil setelah tahu bahwa semua susu sama. Cuma komersialisasilah yang bikin ada susu khusus ibu hamil, khusus ibu menyusui, de el el.
Ketiga, sekarang kerjaan saya nggak sesantai dulu.... harus ke kantor tiap hari dan jaraknya lumayan jauh. Nah, mungkin ini juga yang bikin saya gampang capek.
Dan keempat, banyak faktor yang bikin saya lebih emosional. terutama di keluarag kecil saya sih. Banyak hal ingginnya saya ubah tapi nggak berhasil, dan banyak hal yang pengennya tetap tapi ternyata berubah.
Senin, 21 September 2015
Dicecar Cacar
Tepat dua pekan Kaka izin nggak sekolah. Alasannya, sakit, cacar sih tepatnya. Virus yang bikin kulit orang bintil-bintil berisi air itu menyerang Kaka sekitar minggu pertama September. Awalnya saya melihat ada luka di mukanya, seperti kulit terbuka, ketika bangun tidur. Saya kira itu karena Kaka nggak sengaja mencakar kulitnya sendiri waktu tidur. Esoknya, muncullah bintil-bintil berisi air itu. Di punggung, di tangan, di kaki, dan di wajah tentunya.
Untungnya cacar air zaman sekarang nggak ganas. Kaka hampir dibilang nggak panas. Pas malam pertama aja dia agak hangat, mungkin sekitar 37,5. tapi besoknya adem lagi, seterusnya sampai akhirnya kemarin sembuh. Saya pun tak ke dokter secara resmi. Cuma konsultasi ke sepupu yang memang dokter, yang lagi main ke rumah. Katanya, ke dokter mana pun nggak bakal dikasih obat. Paling dikasih imboost atau multivitamin lain untuk memperkuat daya tahan tubuh dan bedak salisil. Kalau panas, paling dikasih obat penurun panas. Maka, tana ke dokter, saya beli aja itu secara bebas. Kaka memang nggak panas lagi, maka saya nggak kasih obat panas. Biarin aja dia main seperti biasa di rumah. Cuma saya usahakan minim kontak dengan orang lain, termasuk adik sepupu teman mainnya sehari-hari. Jadi, si Kaka dikurung aja di rumah.
Pernah suatu hari, pertengahan pekan kedua izin, Kaka kangen sekolah. Saya pun mengantarnya. Awalnya nggak masalah. tapi begitu saya pulang, sebuah pesan singkat masuk di ponsel saya. Isinya, saya diminta ke sekolah untuk membicarakan kondisi Kaka yang kayaknya belum sehat benar. Bukan persoalan Kakanya, Kaka sih udah siap sekolah, tapi persoalan teman-temannya yang takut ketularan. Karena, konon cacar itu akan menular ketika masa menjelang sembuh. Hari itu Kaka tetap sekolah, tapi keesokan harinya izin lagi sampai tadi. Ah semoga nggak sakit lama lagi ya...
Kamis, 03 September 2015
Baju Hamil? Nggak Deh
Ada beberapa momen yang bisa dijadikan buat belanja baju baru, lebaran, ulang tahun, pernikahan saudara, dan... kehamilan. Iya dong... hamil berarti perut menggendut, paha melebar, kadang-kadang dada juga membesar. Nah, baju-baju lama nggak mungkin bisa nutupin segala sesuatu yang memebsar itu kan...
Biasanya, orang hamil ya belanja baju hamil. Itu lho... baju-baju yang bagian perutnya lebar, dress gaya babydoll, atau kalau celana, celana yang pinggang karet atau tak berpinggang karena bagian pinggang ditambahin bahan supaya bisa nampung perut dan karetnya dipindahin ke atas. Tapi ingat.. itu cum bisa dipake selama hamil, gak sampe sembilan bulan.
Tapi buat gue, baju hamil itu nggak banget. Bikin gue kelihatan tambah tua, tambah gendut, tambah... yang nggak bagus-bagus deh. Apalagi gue yang pendek gini. Hamil Kaka dulu pun gue nggak beli baju hamil. Yanggue pake adalah baju-baju yang elastis, jadi bisa mengakomodasi perut gue yang membuncit, atau baju-baju yang memang longgar. Kalau celana? Ya terang aja, yang ini sih nggak bisa diakalin lagi. Bisa aja sih gue nggak usah pake celana, dress aja. kan banyak tuh dress (bukan dress hamil) yang memang bagian perutnya longgar. Tapi buat gue dress itu nggak praktis karena gue harus turun naik kereta, ojek, atau bus, pakai dress.
Nah, kali ini juga begitu. Oke gue butuh baju baru, jugacelana baru buat kehamilan kali ini. tapi bukan baju hamil ya....
Adik yang Dinanti
"Kapan si Kaka punya adik?" Pertanyaan itu sering banget ditujukan ke saya kalau lagi kumpul keluarga atau teman-teman lama, menggantikan pertanyaan usang,"Kapan kawin?" atau "Kapan punya anak?" yang udah terjawab sebelumnya. Tak lama lagi, pertanyaan "Kapan si Kaka punya adik?" ini pun akan terjawab.
Menjelang akhir pekan lalu, begitu bangun tidur, gue langsung pipis dan mewadahinya di gelas sekali pakai. Test pack udah di tangan. Sesuai petujuk, gue celupkanlah test pack itu ke pipis gue. Tak lama menunggu. Dua garis pink pun muncul, satu jelas, satu samar-samar. Tapi gue yakin sekali bahwa itu menunjukkan bahwa gue positif hamil. Dan benar kan, beberapa hari kemudian haid gue nggak kunjung datang. Jadi kalau dihitung-hidung berdasarkan kalender ala dokter ob gyn, kehamilan gue sekarang berusia sekitar 5-6 pekan.
Test pack itu sebenarnya udah gue siapin bulan lalu karena berharap hamilnya saat itu. Tapi ternyata, kami waktu itu gagal mempertemukan sperma dan indung telur hahaha. Barulah bulan ini sukses. Tes ini gue lakukan di tanggal yang sama dengan hari pertama haid bulan lalu. Artinya, saat itu gue baru terlambat sehari atau dua hari. Siklus haid gue memang selalu maju sehari atau dua hari. Tapi gue yakin banget hamil. Apa tandanya? Mulut gue pahit seminggu belakangan ini. Trus perut bagian bawah suka pegal. gejala ini sebenarnya beda banget sama yang gue rasain waktu awal-awal hamil Kaka. Dulu gue tau hamil ketika ada bercak cokelat di underwaer gue. Beberapa hari sih, sempet mikir bahwa itu pertanda menjelang haid yang ternya atak kunjung datang sampai beberapa pekan kemudian. Baru kemudian gue beli testpack, disambung dengan ke dokter kandungan.
Dulu waktu hamil Kaka, gue terbilang perkasa. Waktu itu gue punya hobi baru, yaitu lari-lari. Kadang-kadang lari ngejar narsum yang sering ogah diwawancara wartawan karena takut ditanya-tanya sesuatu yang masih rahasia, kadang-kadang juga ngejar kereta yang meskipun gue berhasil ngejar nggak bakal gue kawinin. Gue juga pernah liputan ke hutan kalimantan melalui perjalanan 12 jam, 3 kali ganti mobil, karena harus lewat jalanan terjelek yang pernah gue temui seumur hidup gue.
Kali ini, gue juga berharap keperkasaan gue itu nggak hilang. Gue masih pengen ke mana-mana, gue nggak pengen diperlakukan beda karena gue cuma hamil, bukan sakit. Dan semoga kehamilan gue kali ini juga nggak mendatangkan sakit supaya gue tetap happy dengan adik yang dinanti ini.
Langganan:
Postingan (Atom)