Rabu, 23 November 2011

Dan Kaka pun HAdir (3-Budhi Jaya)

Di sinilah saya akan dirawat sampai saya sedikit pulih: Budhi Jaya Utama. Rumah bersalin ini adanya di Depok Timur. Nggak besar, tapi dokternya ok punya. salah satunya ya dokter Maman itu, yangngakunya lulusan UI, seniornya dr Tofan, dan informasi lin yang saya dapat, dia praktik di hermina dan HGA.
Yang bikin enak, di RB ini keluarga saya bebas masuk. bayangin, dari keluarga tante yang jumlahnya empat, lalu aba, emak, eha sekeluarga, rahma sekeluarga, bebas nungguin. sampai-sampai aba nebeng tidur di ruang kelas VIP pun nggak ditegor (mungkin nggak ketahuan).
sekarang masalah saya adalah asi. dua hari setelah kaka lahir, asi saya belum juga keluar. padahal niatan dari awal mau kasih aja sampai enam bulan. tapi kaka nggak putus asa, dia tetap nyedot walaupun kosong. dan sedotannya itu nggak sia-sia. setelah dibantu dengan pencetan suster ke payudara, cairan kuning itu pun keluar. konon itulah kolostrum, cairan pertama asi yang bakal banyak ngandung antibodi. di situlah pertama kali kaka dapat asupan dari saya, ahay...hebat. badan saya yang kecil ini bisa kasih asupan buat kaka. hari ketiga barulah air susu saya keluar, sedikti saja. hebat, sampai hari ketiga kaka baru dapat susu. saya sih nggak khawatir, soalnya sebelumnya udah dikasih tau bahwa bayi baru lahir itu kuat sampai tiga hari tanpa ada asupan. hebatnya, kaka nggak kena kuning kayak bayi kamar sebelah yang katanya harus pake disinar biru segala.
MAsalah kedua, badan saya masih sakit. alhasil, kalau mau menyusui, kaka harus diangkatin dan ditaro di samping saya. saya belum bisa duduk sempurna, apalagi dengan bawa bayi. mau ke kamar mandi pun saya masih harus ditopang. ini dia penderitaan ibu yang melahirkan sesar, sementara ibu yang melahirkan normal mungkin udah bisa jungkir balik di hari kedua.
Kaka dirawat di ruangan saya. setiap pagi diambil untuk dimandikan, dijemur, ditimbang, dan ketemu dr anak. setiap sore juga diambil untuk dimandikan.
Saya baru bisa keluar dan jalan-jalan di hari ketiga. itu dengan membungkuk, dengan menahan sakit, dan alhasil muka selalu meringis. tapi alhamdulillah, semua baik-baik saja sampai saya pulang. saya pulang dengan tenang, setelah ongkos melahirkan yang lumayan murah dibanding di Bunda terbayar, setelah perban saya diganti plastik, setelah konsultasi terakhir dengan dr kandungan, setelah ketemu dr anak (pupung sih yang ketemu) dan saya maupun kaka dinyatakan sehat, kami pun pulang dengan taksi, ke BCB tentunya. emak, aba, masih setia menemani.
nanti, di BCB, saya bakal menghadapi perjuangan menuju nikmat ibu muda. selamat datang di BCB kaka.

Tidak ada komentar: